Sunday, August 31, 2008

Mengunjungi Taman Wisata Kyai Langgeng



Rabu 30 Juli 2008 saya beserta keluarga berkunjung ke Taman Wisata Kyai Langgeng di Magelang. Karena hari itu hari libur nasional, banyak sekali pengunjung yang datang, mulai dari anak-anak TK hingga orang tua.


Taman Wisata Kyai Langgeng memiliki area yang sangat luas sehingga para pengunjung bisa leluasa untuk pergi kesana kemari menikmati pemandangan atau menggunakan fasilitas yang diberikan. Bagi para pengunjung yang suka naik komedi putar, bianglala, roller coaster, atau bebek air, semua fasilitas tersebut disediakan oleh taman wisata ini. Dengan lokasi geografis yang berbukit-bukit, para pengunjung bisa melihat pemandangan atau suasana di atas dan di bawahnya dengan begitu leluasa. Bagi penyandang cacat yang menggunakan kursi roda atau ibu-ibu yang membawa bayi menggunakan kereta dorong, mereka tidak perlu khawatir sebab, selain menggunakan jalan berupa anak tangga, taman wisata ini juga dilengkapi dengan jalan-jalan rata sehingga memudahkan kursi roda atau kereta dorong bayi untuk melewatinya. Hal ini perlu dicontoh oleh taman-taman wisata lain.


Taman Wisata Kyai Langgeng memang merupakan salah satu alternatif yang tepat untuk mencari hiburan atau sekadar untuk refreshing. Taman wisata ini dilengkapi pula dengan perpustakaan, musholla, bangku-bangku tempat para pengunjung beristirahat sejenak, dan sebagainya. Bagi mereka yang ingin berkeliling tanpa harus merasakan kelelahan berjalan, mereka bisa naik mobil khusus yang sudah disediakan oleh pengelola taman wisata ini dengan membayar sejumlah uang tertentu.


Para pengunjung taman wisata ini nampaknya tidak hanya berasal dari Magelang, tetapi juga dari berbagai daerah lain. Itu bisa saya lihat dari mobil-mobil atau bis-bis pariwisata yang datang dengan menggunakan plat kendaraan yang berbeda-beda. Yang menarik adalah, ketika saya berkunjung ke taman wisata ini, ada beberapa guru yang membawa murid-murid TK atau SD dan mengajarkan mereka beberapa hal, misalnya tentang kebersihan, tentang alam, atau tentang tumbuhan. Cara ini tentu saja bisa membuat proses belajar menjadi lebih menarik.

Saturday, August 30, 2008

Perjalanan ke Magelang

Minggu sore 27 Juli 2008 saya berangkat ke Magelang setelah sebelumnya menginap di Yogya selama 5 hari. Kebetulan saudara saya ada yang tinggal di Magelang, tepatnya di kompleks perumahan tentara tak jauh dari lokasi Akademi Militer. Udaranya begitu dingin karena daerah ini dikelilingi oleh beberapa gunung. Ketika berjalan-jalan keliling kompleks, saya sempat memotret pemandangan gunung dengan kamera HP saya. Pemandangan begitu indah walaupun gunung tidak tampak jelas karena diselimuti oleh kabut sore.

Magelang berada di wilayah Provinsi Jawa Tengah dan posisinya terletak di perbatasan Jawa Tengah dengan Daerah Istimewa Yogyakarta. Di dunia pendidikan, kota ini sangat terkenal dengan Akademi Militer-nya yang telah melahirkan para perwira tangguh. Selain itu terdapat juga sekolah yang sangat terkenal yaitu SMA Taruna Nusantara.


Selain menikmati pemandangan yang indah, saya beserta keluarga juga sempat mengunjungi tempat wisata Kyai Langgeng yang sangat indah dan terkenal. Pengunjung begitu ramai karena hari itu adalah hari libur nasional (30 Juli 2008). Setelah puas menikmati suasana tempat wisata tersebut, kami pun pulang. Sore harinya kami kembali ke Yogyakarta.

Thursday, August 28, 2008

Perjalanan ke Yogya

Selasa 22 Juli 2008 pukul 14.15 pesawat Lion Air membawa saya beserta para penumpang lainnya ke Jakarta. Tujuan perjalanan saya adalah Yogya. Namun, saya harus transit terlebih dahulu di Jakarta. Perjalanan dari Palembang ke Jakarta ditempuh dalam waktu 50 menit. Selama masa transit di Jakarta, saya memanfaatkan waktu untuk menelpon saudara-saudara dan teman saya. Lalu saya menyalakan laptop, mencoba mencari hotspot untuk sekadar melihat-lihat blog. Tapi saya kecewa sekali karena sinyal hotspot yang saya terima sangat lemah sehingga saya gagal melakukan koneksi. Ini berbeda sekali ketika saya menunggu pesawat di ruang tunggu bandara di Palembang. Sinyal hotspot sangat kuat dan saya bisa browsing sembari menantikan waktu keberangkatan.

Pukul 17.00 saya sudah berada di dalam pesawat yang akan membawa para penumpang ke Yogya. Perjalanan udara dari Palembang ke Yogya ini sangat lancar. Tidak ada halangan apapun. Apalagi cuaca sangat cerah. Dari dalam pesawat saya bisa melihat gumpalan-gumpalan awan putih di bawah.

Lima puluh menit kemudian pesawat sudah tiba di Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta. Saudara-saudara saya beserta keponakan-keponakan saya sudah menunggu di ruang tunggu bandara tersebut. Ah… akhirnya saya berada di Yogya lagi! Sudah 7 tahun tidak mengunjungi Yogya. Sebelumnya saya telah beberapa kali datang ke Daerah Istimewa ini.

Senang sekali rasanya bisa bertemu dan berkumpul kembali bersama saudara-saudara dan keponakan-keponakan. Kami berbincang, bercanda, dan bernyanyi. Kami juga sempat melihat beberapa sudut daerah Yogyakarta. Banyak sekali perubahan yang terjadi dibandingkan 7 tahun yang lalu.

Minggu 27 Juli 2008 kami mengunjungi Pantai Parang Tritis atau yang lebih dikenal sebagai Paris. Pada awalnya saya bingung ketika keponakan saya mengajak saya ke Paris. Saya belum nyambung. Akhirnya keponakan saya menjelaskan bahwa Paris itu singkatan dari Parang Tritis. Macam-macam saja! Kalau di Palembang Paris berarti ‘parak sinilah’ (atau dalam bahasa Indonesia ‘dekat sinilah’). Di Pantai Parang Tritis ini saya bisa melihat ombak besar bergulung-gulung. Selama ini saya cuma bisa menyaksikan ombak Parang Tritis di televisi. Gundukan-gundukan pasir ada di sana-sini. Anak-anak, termasuk keponakan saya, bermain-main di pantai sehingga tubuhnya basah dan kotor karena dipenuhi pasir. Pantai Parang Tritis adalah salah satu objek wisata yang potensial. Tapi sayangnya… menurut saya tempat wisata ini belum dikelola dengan baik. Peran pemerintah daerah sangat diperlukan agar tempat wisata ini terlihat lebih indah dan rapi.

Blogger Templates by OurBlogTemplates.com 2007